Selasa, 10 Mei 2011

Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Kas merupakan suatu pos yang penting bagi suatu perusahaan. Kas paling banyak terlibat dalam transaksi-transaksi keuangan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi-transaksi yang mencakup harta dan memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standart ialah kas. Kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos-pos yang sudah ada.
Perbedaan yang menyolok tentang aktivitas kas adalah sifat yang tidak produktif. Karena kas merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat bertambah kecuali bila diinvestasikan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jumlah kas dalam suatu perusahaan yang sangat berlebihan kerap sekali disebut kas menganggur. Manager kas yang efisien mensyaratkan tersedianya kas yang terus bekerja secara kontiniu salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai bagian dari siklus akuntansi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau jangka panjang.
1. Salah satu tanggung jawab penting manager keuangan perusahaan adalah mengatur dan memaksimumkan sumber penerimaan kas. Tugasnya tidak saja memastikan tersedianya dana untuk kebutuhan jangka pendek. Misalnya pembayaran gaji dan upah, dan membayar hutang. Akan tetapi juga merencanakan sumber penerimaan kas untuk kebutuhan jangka panjang, untuk memperlancar pertumbuhan dan perkembangan perusahaan melalui eksapnsi-ekspansi atau ekuisi atau kebijakan lainnya.
Adapun sumber-sumber penerimaan kas adalah sebagai berikut :
1.Aktivitas Operasi
1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa
2. Penerimaan kas dari royalti,fees,komisi dan pendapatan lainnya
3. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan lain
4. Penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus
1.Aktiva investasi
1. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan aktiva tidak berwujud beserta aktiva jangka panjang lainnya.
2. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan
1.Aktiva Pendanaan
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya.
2. Penerimaan kas dari emisi obligasi, wesel, hipotek dan pinjaman
3. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesse) untuk mengurangi saldo.
Pada dasarnya terdapat dua sumber utama yaitu :

1.1 Yang disediakan secara internal
Adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan laporan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlaj ini menunjukkanjumlah dana yang berasal dari dana hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan.
1.2 Yang disediakan oleh sumber eksternal
Adapun sumber yang disediakan secara eksternal antara lain meliputi sebagai berikut :
• • Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka panjang) Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (Marketable security atau efek) adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber dana bagi perusahaan.
• • Penjualan aktiva tidak lancar
Sumber lain yang dapat menambah dana adalah hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tetap menjadi kas akan menyebabkan bertambahnya dan sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva bersangkutanakan mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan.
• • Penjualan saham atau obligasi
Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap. Oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan. Disamping ketiga sumber di atas masih ada lagi sumber lain yang dapat diperoleh perusahaan untuk menambah dananya, misalnya pinjaman dari bank dan pinjaman pinjaman jangka pendek lainnya.
Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas antara lain dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai berikut :
1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya
2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengembalian kas perusahaan kepada pemilik perusahaan
3. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek atau panjang
4. Pembelian barang dagangan secara tunai
5. Pembayaran dividen, pajak, denda-denda dan sebagainya.
Oleh karena itu, laporan sumber dan penggunaan kas sifatnya atau skopenya lebih luas daripada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accrual basis.
Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.




BEP

Titk pulang pokok atau Titik Impas atau Break Even Point (BEP) adalah suatu titik yang menggambarkan kondisi pada saat itu Total Biaya ( Total Cost ) sama besar dengan Total Pendapatan (Total Revenue).
Total biaya adalah penjumlahan antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap adalah sejumlah biaya yang perubahannya tidak dipengaruhi oleh volume produksi tetapi dikarenakan oleh adanya faktor waktu.

Gaji manager per bulan, Sewa gedung per tahun dsb.
Biaya variabel adalah sejumlah biaya yang perubahannya dipengaruhi oleh volume produksi, sehingga membentuk fungsi biaya variable.

total pendapatan adalah hasil perkalian antara kuantitas yang terjual dengan harga per unit.

Asumsi dalam Analisis BEP
1.Harga jual tidak berubah-ubah
2.Seluruh biaya dapat dibagi ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel
3.Biaya variabel bersifat proporsional
4.Jika barang yang diproduksi lebih dari
satu jenis, maka komposisi barang yang dijual tidak berubah-ubah.

Penentuan BEP
1.Pendekatan aljabar
2.Grafik
3.Laporan laba/rugi

Perubahan Titik BEP
1.Perubahan harga jual per unit
2.Perubahan biaya variabel
3.Perubahan biaya tetap
4.Perubahan komposisi sales mix

Manfaat Analisis BEP
1.Perencanaan Penjualan atau Produksi
2.Perencanaan Harga Jual Normal
3.Perencanaan Metode Produksi/ Pemilihan Mesin
4.Titik Tutup Pabrik (shut down point)

Analisis Biaya, Volume, dan Laba
Salah satu alat analisi biaya, volume dan laba adalah "titik impas" atau break event point, yaitu suatu petunjuk yang memberi informasi bahwa suatu suatu perusahaan tidak mendapat laba dan tidak rugi.dalam kondisi break event perusahaan mempunyai tingkat penjualan sama besar dengan total biaya.perhitungan break event point bisa di lakukan dengan tiga cara. untuk perencanaan laba,break event point,bisa digunakan dengan menambahkan laba yg diinginkan pada biaya tetap dalam rumus break event point. untuk kepentingan perhitungan braek event point,biaya harus bisa dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap dan variabel sehingga apabila ada elemen semi variabel harus dipisahkan terlebih dulu. apabila break event point ingin disajikan dalam jumlah unit maka bisa ditentukan dengan rumus.

Analisis biaya,volume dan laba dengan teknik break event point dalam kegiatan belajar 2 hanya dibatasi untuk perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dan perhitungan break event point-nya secara total baik rupiah maupun unit.teknik analisis biaya, volume dan laba-laba yang lainnya adalah :
a. Break Event mixed
b. Break event per unit
c. biaya,volume dan laba dalam grafik
d. analisis garis keamanan

Cara mencari margin of safety dengan persamaan :
makin tinggi tingkat keamanan berarti perusahaan mempunyai tingkat penurunan penjualan yang jauh dari kerugian akibat turunnya penjualan.